Kamis, 20 Maret 2014

akibat pergaulan bebas di kalangan remaja

1.     Akibat dari pergaulan bebas di kalangan remaja
a.      Terserang penyakit HIV / AIDS
Itu dikarenakan melakukan hubungan gonta-ganti pasangan yang tidak menggunakan alat pengaman. Sebagai akibat rasa ingin tahu atau mungkin masalah ekonomi.
b.     Hamil di luar nikah
Di karenakan kurang pengetahuan masalah seksologi para remaja melakukan tanpa memikirkan resiko yang terjadi hanya untuk mencari tahu bagaimana rasanya berhubungan badan yang di akibatkan menonton film porno.
c.      Ketergantungan obat
Indonesia sekarang semakin buruk. Karena banyak kasus obat-obatan terlarang yang menjadikan berita di televise. Bila kita sudah terkontaminasi dengan obat, bila tidak membeli akan sakit dan itu menguras uang. Akibatnya bila tidak punya uang, kita akan mencuri atau melakukan tindakan criminal untuk mendapatkan obat tersebut. Dan akibat paling buruk adalah overdosis atau bahkan meninggal dunia.
d.     Aborsi
Di akibatkan sering melakukan hubungan badan akan berakibat hamil diluar nikah. Bila itu terjadi pasti akan membuat remaja binggung, karena belum waktu untuk menikah dan jeleknya kejadian itu tidak diketahui oleh orangtua, sehingga jalan terbaik adalah melakukan aborsi untuk menutupi dari orangtua dan masyarakat. Dan resikonya yang paling parah bila aborsi dilakukan tidak sesuai dengan prosedur dapat berakibat kematian.
e.      Tawuran remaja

Mungkin kita tiap hari melihat televisi tentang berita tawuran antar pelajar yang meresahkan masyarakat. Sampai diadakan sweeping oleh pihak kepolisian kepada pelajar. Semua itu akibat pergaulan bebas yang membuat emosi tinggi dan berakibat pada tawuran. 

dampak pergaulan bebas di kalangan remaja

1.     Dampak dari pergaulan bebas di kalangan remaja
a.   Bagi diri remaja itu sendiri
Akibat dari kenakalan yang dia lakukan akan berdampak bagi dirinya sendiri dan sangat merugikan baik fisik dan  mental, walaupun perbuatan itu dapat memberikan suatu kenikmatan akan tetapi itu semua hanya kenikmatan sesaat saja. Kenakalan yang dilakukan yang dampaknya bagi fisik yaitu seringnya terserang berbagai penyakit karena gaya hidup yang tidak teratur. Sedangkan dalam segi mental maka pelaku kenakalan remaja tersebut akan mengantarnya kepada mental-mental yang lembek, berfikirnya tidak stabil dan keperibadiannya akan terus menyimpang dari segi moral dan endingnya akan menyalahi aturan etika dan estetika. Dan hal itu akan terus berlangsung selama tidak ada yang mengarahkan.
b.   Bagi keluarga 
Anak merupakan penerus keluarga yang nantinya dapat menjadi tulang punggung keluarga apabila orang tuanya tidak mampu lagi bekerja. Dan oleh para orang tuanya apabila anaknya berkelakuan menyimpang dari ajaran agama akan berakibat terjadi ketidak harmonisan didalam kekuarga, komunikasi antara orang tua dan anak akan terputus. Dan tentunya ini sangat tidak baik,  Sehingga mengakibatkan anak remaja sering keluar malam dan jarang pulang serta menghabiskan waktunya bersama teman-temannya untuk bersenang-senang dengan jalan minum-minuman keras, mengkonsumsi narkoba dan narkotika. Dan menyebabkan keluarga merasa malu serta kecewa atas apa yang telah dilakukan oleh remaja. Yang mana kesemuanya itu hanya untuk melampiaskan rasa kekecewaannya saja terhadap apa yang terjadi dalam kehidupannya.
c.    Bagi lingkungan masyarakat

 Di dalam kehidupan bermasyarakat sebenarnya remaja sering bertemu orang dewasa atau para orang tua, baik itu ditempat ibadah ataupun ditempat lainnya, yang mana nantinya apapun yang dilakukan oleh orang dewasa ataupun orang tua itu akan menjadi panutan bagi kaum remaja. Dan apabila remaja sekali saja berbuat kesalahan dampaknya akan buruk bagi dirinya, dan keluarga. Sehingga masyarakat menganggap remajalah yang sering membuat keonaran, mabuk-mabukkan ataupun mengganggu ketentraman masyarakat mereka dianggap remaja yang memiliki moral rusak. Dan pandangan masyarakat tentang sikap remaja tersebut akan jelek Dan untuk merubah semuanya menjadi normal kembali membutuhkan waktu yang lama dan hati yang penuh keikhlasan.

solusi menanggulangi pergaulan bebas di kalangan remaja

1.     solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah pergaulan bebas di kalangan remaja
a.      Menanamkan keimanan yang kokoh
Hal pertama yang harus dilakukan sebagai cara megatasi pergaulan  bebas adalah dengan menanamkan   keimanan yang kokoh dijiwa para remaja sekarang. memang saat ini kalangan remaja kita kebanyakan sudah tak mengindahkan lagi akan hal iman yang berkaitan dengan agama. Agama mengatur batasan-batasan setiap manusia dalam berinteraksi dengan lainnya. Jika seseorang  sudah memiliki iman yang kokoh maka ia sendirilah yang akan mengingatkan dirinya sendiri untuk  berada dalam batasan-batasan tersebut. Penanaman iman ini haruslah menjadi perhatian pertama dari semua pihak.
b.     Menanamkan nilai-nilai ketimuran
Cara mengatasi pergaulan bebas yang lain adalah membekali remaja dengan pemahaman  akan nilai-nilai ketimuran. Tentu saja nilai ketimuran ini selalu berkaitan dengan nilai keislaman yang juga membentuk akar budaya ketimuran. Nilai yang bersumberkan pada ajaran kespritualitas agama ini perlu dipegang. Termasuk meningkatkan derajat  keislaman dan kemoralitas pemeluknya. Dengan dipegangnya nilai nilai ini harapannya mereka khususnya kalangan muda akan berpikir seribu kali untuk terjun ke dunia pergaulan bebas.
c.      mengurangi menonton televisi
Televisi idealnya bisa menjadi sarana yang  mendidik dan bisa meningkatkan kualitas hidup seseorang. Namun kenyataannya saat ini harapan ini sangat jauh. Televisi kita terutama stasiun televisi  swasta, mereka lebih banyak menampilkan acara hiburan maupun sinetron-sinetron yang menawarkan nilai-nilai gaya hidup bebas (hedonis). Untuk mendapatkan informasi,kalangan muda bisa mengalihkan perhatian dengan membaca  Koran, majalah maupun buku-buku.
d.     Banyak beraktivitas secara positif
Cara  mengatasi pergaulan bebas ini menurut penelitian sangan efektif dijalankan. Pergaulan bebas biasanya dilakukan oleh kalangan muda yang banyak waktu longgar, banyak waktu bermain, bermalam minggu. Untuk mengantisipasi hal tersebut, mengalihkan waktu untuk kegiatan lewat hal-hal positif yang perlu terus dikembangkan misalnya melibatkan anak muda dalam organisasi sosial,menekuni hobinya serta masih banyak lagi.                                                                                                                                                                                
e.      Sosialisasi bahaya pergaulan bebas
Dikalangan remaja sering dilakukan karena  mereka tidak tahu akibat yang ditimbulkannya. Seperti misalnya penyakit kelamin yang mematikan. Nah sosialisasi ini memberikan informasi - informasi bahaya yang  ditimbulkan akibat pergaulan bebas ini perlu terus disebarkan dikalangan anak muda. Harapannya mereka juga punya informasi sebagai bahan pertimbangan akal sehatnya.
f.      Menegakkan aturan hukum
Bagi para pelakunya yang bangga melakukan hal tersebut,tak ada hal lain yang bisa menghentikan selain adanya perangkat hukum dan aturan hukum yang bisa menjeratnya. Setidaknya sebagai efek jera. Yang demikian harus dirumuskan dan dilaksanakan melalui hukum yang berlaku dinegara kita.
g.     Munakahat
Munakahat atau menikah. Cara ini efektif sekali dan memang disebutkan didalam syariat islam
h.     Say no to pacaran!
Jika belum cukup umur, jangan habiskan waktu dengan hubungan bernama pacaran. Sebab, dalam masa yang labil, remaja cenderung impulsive dan mudah terpengaruh bujuk rayu. Pacaran merupakan gerbang yang paling dekat dengan sex bebas. Dan hal ini adalah salah satu signatur dari pergaulan bebas yang tentu merusak individu, generasi muda dan Negara dalam skala yang lebih besar. 
i.       Memilih teman dengan cermat
Salah satu cara mengatasi pergaulan bebas adalah dengan jeli memilih teman. Jika kalian mengamati perilaku teman tersebut tidak baik, segera jauhi dengan baik-baik. Jangan menoleris sikap tersebut. Sebab jika Anda terus-menerus menolerir, bisa jadi Anda yang terseret dalam perilakunya yang tak baik. 
j.       Perlunya remaja berpikir untuk masa depan

Jarang remaja memikirkan masa depan. Seandainya tiap remaja mampu menanamkan pertanyaan “apa yang akan terjadi pada diri saya nanti jika saya lalai dalam menyusun langkah untuk menjadi individu yang lebih baik?” kemudian hal itu diiringi dengan tindakan-tindakan positif untuk kemajuan diri para remaja. Dengan itu maka remaja-remaja akan berfikir panjang untuk melakukan hal-hal menyimpang dan akan berkurangnya jumlah remaja yang terkena HIV & AIDS nantinya.

Penyebab terjadinya pergaulan bebas dikalangan remaja


ada 6 penyebab yang menyebabkan remaja melakukan pergaulan bebas. gak usah basa-basi ini dia :
  1. Faktor orangtua
    Para orangtua perlu menyadari bahwa zaman telah berubah. Sistem komunikasi, media massa, kebebasan pergaulan dan moderinisasi di berbagai bidang dengan cepat mempengaruhi anak-anak kita. Budaya hidup kaum muda masa kini berbeda dengan zaman para orangtua masih remaja dulu. Pengaruh pergaulan yang datang dari orangtua dalam era kini, dapat kita sebutkan antara lain : Factor kesenjangan pada sebagian masyarakat kita, masih terdapat anak-anak yang merasa bahwa orangtua mereka ketinggalan zaman dalam urusan orang muda. Anak-anak muda cenderung meninggalkan orangtua, termasuk dalam menentukan bagaimana mereka akan bergaul. untuk Sementara orangtua tidak menyadari kesenjangan ini sehingga tidak ada usaha untuk mengatasinya. Factor kekurang pedulian orangtua. Orangtua kurang peduli terhadap pergaulan muda-mudi. Mereka cenderung menganggap bahwa masalah pergaulan adalah urusan anak-anak muda, nanti orangtua akan campur tangan ketika telah terjadi sesuatu. Padahal ketika sesuatu itu sudah terjadi, segala sesuatu sudah terlambat. Factor ketidak mengertian. Kasus ini banyak terjadi pada orangtua yang kurang menyadari kondisi zaman sekarang. Mereka merasa sudah melakukan kewajibannya dengan baik, tetapi dalam urusan pergaulan anak-anaknya, ternyata tidak banyak yang mereka lakukan. Bukannya mereka tidak peduli, tetapi memang mereka tidak tahu apa yang harus mereka perbuat. 
  2. Factor perubahan zaman
    Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan pun ikut berkembang atau yang lebih sering dikenal dengan globalisasi. Remaja biasanya lebih tertarik untuk meniru kebudayaan barat yang berbeda dengan kebudayaan kita, sehingga memicu mereka untuk bergaul seperti orang barat yang lebih bebas. 
  3. Sikap mental yang tidak sehat
    Sikap mental yang tidak sehat membuat banyaknya remaja merasa bangga terhadap pergaulan yang sebenarnya merupakan pergaulan yang tidak sepantasnya, tetapi mereka tidak memahami karena daya pemahaman yang lemah. Dimana ketidakstabilan emosi yang dipacu dengan penganiayaan emosi seperti pembentukan kepribadian yang tidak sewajarnya dikarenakan tindakan keluarga ataupun orang tua yang menolak, acuh tak acuh, menghukum, mengolok-olok, memaksakan kehendak, dan mengajarkan yang salah tanpa dibekali dasar keimanan yang kuat bagi anak, yang nantinya akan membuat mereka merasa tidak nyaman dengan hidup yang mereka biasa jalani sehingga pelarian dari hal tersebut adalah hal berdampak negatif, contohnya dengan adanya pergaulan bebas. 
  4. Pelampiasan rasa kecewa
    Yaitu ketika seorang remaja mengalami tekanan dikarenakan kekecewaannya terhadap orangtua yang bersifat otoriter ataupun terlalu membebaskan, sekolah yang memberikan tekanan terus menerus (baik dari segi prestasi untuk remaja yang sering gagal maupun dikarenakan peraturan yang terlalu mengikat), lingkungan masyarakat yang memberikan masalah dalam sosialisasi, sehingga menjadikan remaja sangat labil dalam mengatur emosi, dan mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif di sekelilingnya, terutama pergaulan bebas dikarenakan rasa tidak nyaman dalam lingkungan hidupnya.
  5. Kegagalan remaja menyerap norma dan pendidikan agama
    Hal ini disebabkan karena norma-norma yang ada sudah tergeser oleh modernisasi yang sebenarnya adalah westernisasi dan bisa juga karena factor keluarga yang kurang memberikan pendidikan agama, sehingga begitu lemahnya iman seorang remaja yang menjadikan mereka gampang terpengaruh oleh pergaulan bebas dalam lingkungannya tersebut. 
  6. Teman dan Komunitas Tempat Tinggal yang Kurang Baik
    Masa remaja adalah masa dimana suatu anak masih mencari jati diri mereka yang sebenarnya, masa ini masa yang sangat rentan dan harus terus di control oleh para orangtua kepada anak mereka. Remaja yang tidak dapat memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua yang tidak memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul. Karena remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.