Selasa, 04 Oktober 2011

sangiran :p

sangirannnnnnnnnnnnnn
Sragen merupakan salah satu kabupaten di provinsi jawa tengah yang berbatasan langsung dengan provinsi jawa timur. Dengan demikian, kabupaten sragen adalah pintu gerban memasuki jawa tenan dari arah timur. Kabupaten sragen juga sering disebut sebagai “tlatah sukowati” yang mempunyai wilayah seluas 941,55 km2. Dengan toporafi sebagai berikut : di tengah-tengah wilayah mengalir sungai bengawan solo yang merupakan sungai terpanjang di pulau jawa, daerah bagian selatan merupakan daerah lereng gunung lawu, sebelah utara merupakan bagian dari pegununan kendeng, dan sebelah barat merupakan kawasan yang sangat terkenal dengan sebutan sangiran.
Terletak di desa krikilan, kecamatan kalijambe ( 40 km dari sragen / 17 km dari solo). Situs Manusia Purba Sangiran ini menyimpan banyak sekali sejarah tentang evolusi manusia dari jaman purba hingga sekarang. Situs Manusia Purba Sangiran berawal ketika pada tahun 1930an seorang antropologis Jerman bernama Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald menemukan fosil-fosil manusia purba di Sangiran. Penemuan fosil-fosil dalam penggalian dan penelitian ini menguatkan teori adanya evolusi manusia dari manusia kera hingga menjadi manusia seperti saat ini.
Paling tidak ditemukan fosil dari 5 jenis manusia purba yang berbeda. Penemuan ini sangat mencengangkan dan menjadi kunci utama dalam perkembangan teori evolusi manusia. Sangiran menjadi situs yang menyumbangkan hampir 50% dari penemuan fosil manusia prasejarah di dunia.
Tak hanya manusia dan kehidupan prasejarah, ditemukan juga fosil makhluk bawah laut sehingga menimbulkan teori bahwa Pulau Jawa terangkat dari dasar laut jutaan tahun yang lalu. Bahkan pada tahun 1980an, para ilmuwan digemparkan dengan penemuan fosil utuh seekor mammoth dengan tinggi 4 meter. Fosil ini sekarang disimpan di Museum Geologi Bandung.
Karena kontribusi terhadap dunia arkeologi, antropologi, geologi dan ilmu pengetahuan yang begitu besar, UNESCO menetapkan Sangiran sebagai Warisan Kebudayaan Dunia ke 593 pada 5 Desember 1996 di Merida, Meksiko. Kemudian dibangunlah Museum Manusia Purbakala untuk menyimpan dan memamerkan fosil-fosil yang ditemukan. Di situs ini ditemukan ribuan fosil yang jumlahnya hampir separo dari seluruh fosil manusia purba di dunia.
Ke Sangiran, Anda seolah dibawa kembali ke masa ribuan tahun lalu. Disana tak Cuma menyimpan sejarah evolusi manusia saja. Tapi juga menyimpan peninggalan sejarah jaman batu. Replica manusia purba, kepala hewan-hewan yang telah diawetkan, replica senjata-senjata pada jaman batu, hewan-hewan kecil yang telah diawetkan, dan lain sebagainya. Pada waktu kita disana ada beberapa bangunan yang sedang direnovasi. Di sangiran terdiri dari 2 lantai yang dibuat jalan menuju  lantai duanya memutari bangunan.
Kawasan sangiran yang memiliki luas wilayah sepanjang batas dari
*     utara-selatan sepanjang  9 km
*     barat-timur sepanjang  7 km
 Lantai pertama berisi tentang sejarah perjalanan manusia hingga tercipta manusia seperti sekarang, pengecilan hewan-hewan secara gambar, dan lain sebagainya. Sedangakan dilantai 2 berisi  bagian-bagian tubuh  hewan yang diawetkan dalam bentuk patung.
Sangiran hanya buka setiap hari Selasa - Minggu pk 08.00 - 16.00 WIB. Harga Tiket untuk masuk yaitu  Pengunjung domestic : Rp. 3.000 Pengunjung mancanegara : Rp. 7.500  
    Setelah selesai kita menyusuri dilanjutkan dengan sholat dzuhur dan ashar yang dijama’. Setelah selesai kita bisa berbelanja aksesoris dan buah tangan seperti patung manusia purba yang dibuat dari tulang, di depan situs manusia purba sangiran. Disana kita bisa menawar namun dengan harga yang tidak merugikan pedagang  disana. Macam aksesoris yang dijuan disana beragam seperti kalung, gelang, cincin, gantungan kunci, batu-batuan yang berwarna-warni mengkilat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar